tag:blogger.com,1999:blog-63467547275942867412024-03-13T09:45:09.129-07:00Adyemaja FMUnknownnoreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-6346754727594286741.post-21609514097967070212013-08-31T19:23:00.000-07:002013-09-03T01:23:00.881-07:00Nurul Izzah, Sang Putri Reformasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2Xg8p6kV5hEUM2qV3NCIYOgAVnKxzLzrIb6cL3tU-HsHv7SRzZrUJhYqeTxODeTUfVpe2r0I0MVA0kKluv8Vi_CCFy8r7LhMMniLtoSC5AAkDHK93F9_HDJYJagF-Yq_EavxgP-m7tMJq/s1600/Malaysia_Nurul_Izzah_Interview_web_130831_672.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2Xg8p6kV5hEUM2qV3NCIYOgAVnKxzLzrIb6cL3tU-HsHv7SRzZrUJhYqeTxODeTUfVpe2r0I0MVA0kKluv8Vi_CCFy8r7LhMMniLtoSC5AAkDHK93F9_HDJYJagF-Yq_EavxgP-m7tMJq/s320/Malaysia_Nurul_Izzah_Interview_web_130831_672.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-style: italic;"><br /></span>
<span style="font-style: italic;">Siapakah Putri Reformasi? Ia berasal
dari Malaysia. Yup, benar! Dia adalah Kak Nurul Izzah Anwar, putri
sulung dari bekas Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Aktivitas
ayahnya yang menjadi tokoh oposisi membuat ia kenal dunia politik sejak
kecil. Lingkungan itulah yang mengantarnya mendapat julukan Putri
Reformasi. Kak Nurul juga menjadi anggota parlemen termuda kedua di
Malaysia. Ia terpilih menjadi anggota parlemen dua periode, tahun 2008
dan 2013 ini. Yuk, kenalan dengan Putri Reformasi Malaysia, yang
berbincang dengan Reporter Teen Voice Kak Johan Prasetyo beberapa waktu
lalu. </span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Bagaimana sih awalnya Kak sampai dijuluki sebagai Putri Reformasi?</span><br />
Ya beginilah sebenarnya sejak tahun 1998, bila hmm.. ada masalah politik
dan juga ekonomi, krisis di Malaysia, kawasan Asia Tenggara. Tentunya
gerakan itu hidup dengan sendirinya, jadi bila (saat) ayah saya
dipenjarakan 6 tahun, saya selaku anak sulung, gara-gara mungkin dilihat
sebagai suatu simbol diberikan nama Putri Reformasi. Tapi kadang-kadang
agak lucu buat saya, karena ya kita dalam satu perjuangan ini tidak
mudah kan. Jadi kalau diberikan gelar itu pada saya, tanggung jawabnya
lebih tinggi.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Apa tanggapan Kakak dijuluki sebagai putri reformasi?</span><br />
Semasa ayah saya dipenjara itu banyak ya pimpinan oposisi yang membantu
mengajar saya. Jadi saya seringkali menyatakan,saya ini macam anak
reformasi, bukan lagi anak Pak Anwar Ibrahim. Jadi jika kita berbicara
tentang gelar ini, banyak yang mendukung. Bukan saya seorang. Saya hanya
seorang dari ratusan, ribuan yang bersama yang ditangkap, yang hilang
pekerjaan, semata-mata karena mendukung Datuk seri Anwar Ibrahim. Jadi
saya enggak ambil begitu serius pada saya, itu yang terbaik, jangan
kita ingat, “we are the chosen one.” Yang penting adalah tugas dan
keterlibatan kita untuk membantu orang banyak.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Terus bagaimana sih cara melaksanakan amanah dari masyarakat sebagai Putri Reformasi?</span><br />
Ya ketika itu memang saya hanya lebih banyak berkampanye untuk partai
oposisi, saya sendiri tidak bertanding dalam pemilu, saya mulai
bertanding (ikut pemilu-red) tahun 2008. Ya perlahan-lahan, ya bertahap,
karena tidak mudah untuk memegang tanggung jawab bilamana saya sendiri
diminta untuk bertanding, saya kata ini harus jadi keputusan saya, jadi
tidak boleh karena orang lain minta. Karena itulah saya pikir,
bagaimanakah caranya saya membalas budi orang banyak yang berjuang untuk
ayah, yang tidak mengenali ayah. Saya pikir, dengan membuktikan
keberanian saya, bukan saja setelah ayah itu bebas saya lupa pada
mereka. Setelah ayah itu bebas dari penjara saya mau untuk menunaikan
amanah untuk rakyat.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pada saat itu, suka dukanya jadi Putri Reformasi itu apa?</span><br />
Bukan sesuatu yang mudah, karena enam tahun semasa ayah dipenjara,
adik-adik saya masih kecil dan tentunya kitapun seolah enggak ada
harapan untuk mendapat keadilan. Pada saya zaman-zamannya susah itu
seringkali saya ingat sekarang, bila kita menang, sudah periode kedua
saya ingatkan, ya bukan selalunya indah, bukan selalunya mudah. Jadi
karena itu cobaan-cobaan kita hadapi, ya nggak apalah. Saya senantiasa
berpikir optimis, positif, dan saya bersyukur setelah 15 tahun kita
masih bertahan. Banyak juga yang sukanya walaupun dalam kedukaan, eggak
boleh kita terlalu pasrah ataupun kecewa, harus senantiasa senyum dan
bersyukur.<br />
<br />
Editor: Vivi Zabkie<br />
Sumber: http://www.portalkbr.com/teenvoice/bincang-kita/2907044_6437.html<br />
Foto: <span class="itemImage"><span class="itemImageCaption">Nurul Izzah saat wawancara dengan KBR68H. (Foto: Arin Swandari/KBR68H)</span></span>Unknownnoreply@blogger.com0